Berikut cara paling mudah untuk menetaskan artemia.

Yang harus diperhatikan sebelum menetaskan artemia
- Artemia sehat, dalam keadaan baik,
- pastikan tidak kadaluarsa,
- disimpan dengan benar .
Cara menyimpan yang benar
- dalam wadah tertutup rapat,
- kering, bebas dari kelembaban,
- dalam ruang yang dingin 0 – 10° C ( disimpan kurang dari 4 Minggu),
- dalam ruang dibawah 0° C (untuk penyimpanan jangka panjang)
Bila satu kaleng tidak dihabiskan dalam waktu 3 – 4 minggu, disarankan untuk membagi artemia dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan 3 – 4 minggu, disimpan dalam lemari es (jangan di freezernya) dan didalam wadah tertutup rapat. Sisanya yang akan digunakan nanti sebulan kemudian, simpan didalam freezer dengan suhu dibawah 0° C . Perlu diingat bahwa pembekuan dapat menurunkan aktivitas metabolik dan dapat menunda penetasan artemia. Untuk itu artemia yang disimpan dalam freezer harus dikeluarkan satu hari sebelum digunakan.
Aturan penyimpanan di atas berlaku untuk semua Artemia, baik masih dalam kaleng yang belum dibuka atau yang sudah dibuka .
Pedoman penetasan untuk hasil terbaik :
- Salinitas :
25 ppt larutan garam , atau sekitar 1.75 sendok makan garam per liter air . Ini setara dengan sekitar 1.018 berat jenis yang diukur dengan hydrometer . Pastikan untuk menggunakan garam ikan kristal (garam laut).
- pH :
PH yang tepat adalah penting dalam penetasan artemia. pH yang dianjurkan diatas 8,0.
- Suhu :
Suhu air optimum untuk penetasan sempurna dalam waktu 24 jam adalah 26-28° C. Artemia akan butuh waktu lebih lama untuk menetas dengan suhu dibawah 25° C. Jaga suhu jangan sampai melebihi 30° C.
- Cahaya :
Cahaya diperlukan untuk memicu mekanisme penetasan dalam embrio artemia selama beberapa jam pertama inkubasi . Meletakan lampu bohlam (bukan lampu hemat energi) sebagain sumber cahaya selama periode inkubasi sangat dianjurkan untuk mendapatkan hasil optimal.
- Aerasi :
Aerasi terus menerus diperlukan untuk menjaga kista tetap bergerak dan untuk memberikan kadar oksigen yang cukup untuk kista menetas . Minimal 3 ppm oksigen terlarut selama inkubasi dianjurkan . Aerasi yang kuat tidak akan merusak atau menyakiti nauplii .
- Kepadatan :
Dianjurkan menggunakan 1 gram per liter atau sekitar 1/2 sdt per liter. Dengan kepadatan tebar yang tinggi akan menghasilkan persentase menetas lebih rendah .
- Tempat Penetasan:
Hindari wadah penetasan yang dasarnya datar. Wadah dengan bentuk corong didasarnya diyakini sebagai wadah terbaik untuk memastikan bahwa kista tetap teraduk sempurna selama proses penetasan .Pastikan untuk benar-benar mencuci wadah penetasan dengan larutan klorin ringan, bilas dan dijemur hingga kering. Hindari menggunakan sabun . Sabun akan meninggalkan sedikit residu yang akan membuat busa dari aerasi selama menetas dan dapat menyebabkan kista terdampar di atas permukaan air.
- Waktu Inkubasi:
Umumnya, waktu inkubasi optimum adalah 24 jam . Telur yang telah benar disimpan selama lebih dari 2-3 bulan mungkin memerlukan tambahan waktu inkubasi 30 sampai 36 jam. Sering kali , telur akan menetas dalam sedikitnya 18 jam . Jika menginginkan ukuran nauplii yang lebih kecil, dianjurkan untuk memanen nauplii dalam kurun waktu sekitar 20 jam.

EmpangQQ.COM
You must be logged in to post a comment.