Posts tagged ‘keracunan’

Zeolit : Mengurangi Konsetrasi Amonia

zeolit cact dot czAmonia ditemukan dalam perairan laut termasuk dalam air sela-sela sedimen. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, amonia dapat bersifat racun bagi spesies organisme air. Metode “toxicity identification evaluation” (TIE, evaluasi identifikasi daya racun) menyediakan alat bagi peneliti untuk mengidentifikasi racun dalam air. Ada beberapa metode untuk mengidentifikasi daya racun amonia seperti “volatilization” (pembentukan senyawa mudah-menguap) dan perubahan pH, penambahan Ulva lactuca, penguraian oleh mikroba, dan penambahan zeolit. Penambahan zeolit telah berhasil digunakan dalam sistem perairan tawar untuk mengurangi konsentrasi amonia dan daya racunnya selama beberapa dekade. Bagaimanapun, zeolit dalam sistem perairan laut kurang banyak dipakai karena ion-ion dalam air laut mengganggu kemampuan zeolit menjerap amonia. Tujuan studi ini adalah mengembangkan metode zeolit untuk menghilangkan amonia dari air laut. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti melakukan serangkaian studi kromatografi kolom terhadap zeolit guna menentukan kapasitas dan laju penyerapan serta untuk mengevaluasi pengaruh salinitas dan pH terhadap penyingkiran amonia. Peneliti juga mempelajari interaksi antara zeolit dengan beberapa logam beracun. Metode ini juga dievaluasi dengan mengukur daya racun amonia bagi dua spesies organisme laut : mysid Americamysis bahia dan amfipoda Ampelisca abdita. Kromatografi kolom terbukti efektif untuk menyingkirkan amonia dalam kisaran konsentrasi yang lebar di bawah beberapa kondisi percobaan. Sayangnya, “slurry method” (metode di mana partikel-partikel zeolit dimasukkan ke dalam air hingga membentuk suspensi) ini tidak konsisten dan memberikan hasil yang bervariasi dalam menghilangkan amonia dan tidak dapat disarankan.  Logam-logam tembaga, timah hitam dan seng bisa disingkirkan oleh zeolit baik dengan metode slurry maupun kolom. Kolom zeolit berhasil menghilangkan daya racun amonia baik untuk mysid maupun amfipoda, sedangkan metode slurry kurang efektif. Studi ini menunjukkan bahwa kromatografi kolom zeolit merupakan cara yang berguna dalam melakukan TIE pada air laut untuk mengurangi konsentrasi amonia dan menentukan karakteristik daya racunnya.

Alur Nitrogen

Alur Nitrogen

Teknik untuk mengurangi daya racun amonia dalam sedimen perairan tawar telah diteliti sebagai bagian dari proyek pengembangan prosedur TIE untuk semua sedimen. Meskipun amonia merupakan komponen alami dalam sedimen perairan tawar, polusi dapat menaikkkan konsentrasi amonia sampai ke tingkat yang beracun bagi invertebrata bentik, dan amonia juga dapat meningkatkan daya racun sedimen yang mengandung bahan pencemar yang lebih kekal. Peneliti menggunakan mineral zeolit alami, yaitu klinoptilolit, untuk mengurangi konsentrasi amonia dalam air pori-pori sedimen. Zeolit banyak digunakan untuk menghilangkan amonia dalam pengolahan air dan dalam prosedur TIE. Penambahan butiran zeolit ke sedimen beramonia menurunkan konsentrasi amonia dalam air pori-pori dan mengurangi daya acun amonia bagi invertebrata. Pemberian 20% zeolit (v/v; volume per volume) mengurangi konsentrasi amonia dalam air pori-pori sebesar minimal 70% pada sedimen beramonia yang menjadi ciri khas sedimen perairan tawar yang tercemar. Pemberian zeolit menurunkan daya racun sedimen beramonia bagi tiga taksa invertebrata bentik (Hyalella azteca, Lumbriculus variegatus, dan Chironomus tentans), meskipun kepekaan mereka terhadap daya racun amonia sangat berbeda. Sebaliknya, pemberian zeolit tidak mengurangi daya racun akut sedimen yang banyak mengandung kadmium atau tembaga, atau menurunkan konsentrasi logam-logam ini dalam air pori-pori. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian zeolit, dalam uji daya racun dengan taksa yang peka seperti Hyalella azteca, bisa menjadi teknik yang efektif untuk menurunkan secara selektif daya racun amonia dalam sedimen perairan tawar.

Bibit Patin Kepadatan Tinggi

Bibit Patin Kepadatan Tinggi

Amonia

Source : - http://elmhcx9_elmhurst_edu

Picture source : – http://elmhcx9_elmhurst_edu

Amonia adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu atom Nitrogen dan tiga atom Hidrogen terikat erat, dengan simbol kimia NH3. Amonia dapat berbentuk cairan atau gas yang berbau tajam. Senyawa kimia ini berbahaya, dalam konsentrasi rendah sekalipun, menghirup atau terkena kulit mungkin dapat mengakibatkan kematian, terbakar atau pingsan.

Pada budidaya ikan, terutama disegmen pembibitan, Amonia adalah produk limbah utama ikan, dikeluarkan terutama melalui jaringan insang, dan juga pada tingkat yang lebih rendah dikeluarkan melalui ginjal. Amonia juga dapat menumpuk dari pembusukan jaringan ikan, makanan dan sampah organik lainnya yang berasal dari protein. Akumulasi amonia menyebabkan kemerahan pada kulit dan kerusakan insang yang disebabkan oleh efek pemanasan pada permukaan kulit ikan. Ikan akan kepayahan bila kandungan ammonia dalam air tinggi, ikan tidak merasa nyaman, mengisolasi diri, berbaring di bagian bawah, penjepit sirip mereka, mengeluarkan lendir berlebih, dan akan lebih mudah terjangkit infeksi parasit dan bactrerial.

Kepadatan ikan yang tinggi

Kepadatan ikan yang tinggi

Meningkatkan DO dalam Air

Meningkatkan DO dalam Air

Amonia adalah masalah besar dalam akuarium baru karena bakteri baik yang secara alami mengurai kandungan amonia dalam air belum stabil. Bahkan dalam lingkungan yang sudah stabil pun, amonia dapat terakumulasi dimusim penghujan ketika air dingin, saat ikan sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Air dengan pH dibawah 7.4 akan mengurai Amonia menjadi Amonium, dalam kondisi ini penguraian Amonia tidak membahayakan untuk ikan. Sedang bila pH 8,0 atau lebih amonia lebih mudah terurai, sehingga menjadi lebih beracun.

 

Sangat penting dalam budidaya ikan segmen pembibitan untuk menjagakestabilan pH air agar terhidar dari kerugian karena kematian masal akibat keracunan Amonia. Jika pH turun drastic, maka segera naikan pH dikisaran 7, sehingga bakteri baik pengurai amonia dapat tumbuh untuk menurunkan kadar amonia dalam air.

Thermometer air raksa lebih akurat

Thermometer air raksa lebih akurat memantau suhu air

Parameter seperti air yang hangat, pH yang tinggi atau kekurangan oksigen akan meningkatkan kadar racun ketika ammonia terakumulasi. Ini semua adalah pertimbangan penting ketika kita mencoba untuk menafsirkan tanda-tanda klinis yang bervariasi dari ikan pada tingkat amonia yang sama, tetapi terpengaruh sangat berbeda.

Hal yang wajib dilakukan untuk menjaga kadar Amonia yang normal dalam akuarium adalah

–        Lakukan penyiponan secara berkala atau apabila banyak sisa pakan atau fases didasar akuarium,

–        Jangan berlebihan memberikan pakan, pemberian pakan terbaik adalah sedikit tapi terjadwal dan sering,

–        Jaga kestabilan pH disekitar 6.5 sampai dengan 7.5

–        Bila air akuarium tercium bau, kurangi air 40% nya, tambahkan dengan air baru. Usahakan suhu dan kadar oksigen terlarut air baru dan air lama mendekati sama.

Semoga berguna.