Posts tagged ‘Bawal’

Artemia Instant = VITELLUS

Kultur Artemia bagi pembudidaya ikan adalah rutinitas yang biasa dilakukan sesaat setelah larva menetas.  Untuk menetaskan Artemia secara sempurna diperlukan: air laut atau air tawar dicampur garam non yodium dengan pH 8, airasi yang kencang, sinar lampu, suhu air antara 28o – 30o C, waktu menetas antara 18 – 24 jam dan hasil tetas yang bervariasi, yang pasti tidak akan menetas sampai 100%. Langkah selanjutnya panen artemia: memisahkan cangkang dan nauplli, kemudian membilas nauplli sebelum diberikan ke larva ikan. Belum lagi area yang harus disediakan untuk mengultur artemia dalam jumlah banyak, sampai larva berusia 2 – 6 hari. Artemia Cyst Sebuah trobosan baru dari BernAqua NV, Belgium, telah memproduksi pakan alami berupa ARTEMIA VITELLUS CYSTS. Bahan produk ini sebenarnya adalah Artemia juga, hanya saja VITELLUS atau yolks atau kuning telur Artemia yang dikeluarkan dari cangkangnya dan dikemas dalam kaleng. Secara detail didalam cangkang artemia mengandung embrio yang terbentuk dari sejumlah kecil sel sebagai cikal bakal embrio dan dikelilingi oleh cadangan nutrisi yang sangat banyak yang disebut yolk platelet (Clegg, 2005). Yolk platelet ini tersusun teratur hingga mudah diserap embrio saat proses pertumbuhan dalam cangkang. Yolk platelet berukuran lebar 3 micrometer dan panjang 5 micrometer. Bila yolk platelet ini diekstrak dan diolah menjadi ukuran partikel yang tempat, yolk platelet ini memiliki gizi yang sifatnya mirip atau lebih baik dari Artemia nauplii hidup. Yolk Platelets Cara penggunaan VITELLUS CYSTS cukup mudah langsung diberi makan ke larva tanpa harus mengkultur. Pakan larva VITELLUS CYSTS ini mengapung, tidak mencemari air dan mudah dicerna larva. Produk dikemas dalam kaleng dengan berat 454 gram. Simpan ditempat dingin dan kering, suhu terbaik penyimpanan adalah 4o C, jangan melebihi 20o C dan kadaluarsa dalam waktu 2 tahun. Berikut nutrisi yang terkandung dalam VITELLUS CYSTS. Artemia Cyst Nutrient Untuk keterangan lebih lanjut silakan klik di sini Ade Irwan – INVENDO Akuakultur

 

 

Tak Ada Patin, Gurame Pun Jadi

Ikan Patin atau Pangasius sutchii atau Pangasius hypophthalmus, aslinya ikan ini berasal dari Sungai Mekong, Sungai Chaopraya dan mungkin cekungan Mekong di Kamboja, Laos, Thailand dan Vietnam, bersama-sama dengan cekungan Ayeyawady dari Myanmar, dalam berbagai 19 ° N sampai 8 ° N. Spesies ini memiliki berbagai nama dalam bahasa Inggris antara lain Sutchi Catfish, Iridescent Shark-Catfish dan Striped Catfish. Orang Laos menyebutnya dengan  ‘Pa sooai’ dan ‘Pa sooai khaeo’, di Thailand dikenal dengan nama ‘Pla Sawai’, rakyat Khmer bilang ‘Pra’ dan ‘Trey pra’, dan di Viatenam disebut ‘Cá Tra’. Indonesia sendiri dikenal dengan Ikan Patin atau Sius.

Ikan Patin dewasa bisa mencapai panjang total standar maksimum 130 cm dengan bobot mencapai 44 kg. Biasanya hidup dalam rentang pH 6,5-7,5 dan suhu 22-26 ° C. Di penakaran atau empang budidaya , Patin betina berumur setidaknya tiga tahun untuk mencapai kematangan seksual (yang kemudian lebih dari 3 kg berat badan), sementara Patin jantan sudah matang seksual pada umur dua tahun. Seekor induk betina dengan berat 10 kg betina dapat bertelur lebih dari satu juta telur. Dialam bebas induk betina biasanya bertelur dua kali setahun, tapi di kolam budidaya di Vietnam telah dicatat, induk betina patin mampu memijahan pada rentang waktu 6 sampai 17 minggu setelah pemijahan sebelumnya.

Siklus hidup P. hypophthalmus sangat terkait dengan musim hujan tahunan, dengan pemijahan berlangsung Mei-Juni pada awal musim hujan. Pada musim kemarau ikan Patin mencari tempat yang lebih dalam.

Pada umumnya pembudidaya ikan Patin di Kabupaten Bogor akan mengalami masa sulit telur dimulai dari pertengahan Juni sampai September. Belum ditemukan cara untuk merawat indukan agar tetap menghasilkan telur dimasa-masa sulit seperti sekarang ini.

Indoor Hatchery

Indoor Hatchery

Budidaya ikan Patin secara intensif memerlukan infrastuktur yang tidak murah, akan sangat disayangkan bila indoor hatchery tidak dimanfaatkan walau pun induk Patin sedang tidak bertelur.

Telur Gurame

Gurame umur 4 hari

Salah satu pemanfaatan indoor hatchery adalah dengan cara membudidayakan ikan Gurame, memang sepertinya terlalu mewah bila pembenihan gurame pada indoor hatchery yang biasa digunakan untuk mengembang biakan ikan Patin. Namun tidak ada salahnya dicoba, dari pada pembudidaya harus libur 2 sampai 3 bulan.

IMG00222-20130602-1532

Senang berkumpul di atas daun Ketapang

Pemalu dalam 'rumah' permanen

Pemalu dalam ‘rumah’ permanen

Tak ada Patin, Gurame pun jadi