Archive for December 5th, 2017

Meningkatkan Imunitas, Pertumbuhan & Kinerja Biologis Ikan


Vitamin adalah nutrisi penting yang ditemukan dalam makanan. Berbagai macam vitamin melakukan fungsi spesifik dan vital dalam berbagai sistem tubuh untuk menjaga kesehatan optimal. Vitamin adalah kelompok senyawa organik heterogen yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan ikan. 

Vitamin berbeda dari nutrisi makanan utama (protein, lipid, dan karbohidrat) karena zat ini tidak terkait secara kimia satu sama lain. Vitamin ada dalam jumlah yang sangat kecil dalam makanan hewan dan tumbuhan. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh ikan dalam jumlah sedikit. Secara umum, semua ikan akan tampak tanda kelainan morfologi dan fisiologis yang berbeda saat kebutuhan vitamin tertentu tidak ada dalam pakanannya.

Ada dua jenis vitamin yaitu  Vitamin larut dalam lemak (Fat-soluble vitamins) dan Vitamin yang larut dalam air (Water-soluble vitamins).

Fat-soluble vitamins.

Vitamin yang larut dalam lemak sebelum diserap ke dalam aliran darah untuk menjalankan fungsinya. Kelebihan vitamin ini akan disimpan di hati. Fat-soluble vitamins diserap dari saluran pencernaan dengan adanya lemak dan dapat disimpan di dalam cadangan lemak tubuh setiap kali asupan makanan melebihi tuntutan metabolik.

Vitamin yang larut dalam Lemak: 

  • Vitamin A1 (Retinol, retina, asam retinoat), 
  • Vitamin A2 (Dehydroretinol), 
  • Vitamin D2 (Ergocalciferol),
  • Vitamin D3 (Cholecalciferol),
  • Vitamin E (Tokoferol, tocotrienols), 
  • Vitamin K1 (Phylloquinone),
  • Vitamin K2 (Menaquinone ),
  • Vitamin K (Menadione)

Water-soluble vitamins.

Vitamin yang larut dalam air  dan tidak disimpan oleh tubuh. Karena mereka dieliminasi dalam urin dan memerlukan pasokan harian terus menerus dalam makanan ikan. Water-soluble Vitamin mudah dihancurkan atau dicerna saat penyimpanan makanan. 

Vitamin yang larut dalam air: 

  • Thiamin (Vitamin B1),
  • Riboflavin (Vitamin B2), 
  • Niacin (Vitamin B3), 
  • Vitamin B6 (Pyridoxol, pyridoxal, pyridoxamine), 
  • Asam Pantotenat (Vitamin B5) 
  • Biotin (Vitamin H, vitamin B8), 
  • Asam folat (Vitamin M , Vitamin Bc, Vitamin B9) 
  • Vitamin B12 (Cobalamin), 
  • Kolin (Gossypine), 
  • Vitamin C (Asam askorbat).

Manfaat Multivitamin.

  • Membantu perkembangan tulang, gigi dan eksoskeleton (cangkang pada udang) yang normal, 
  • Menjaga kesehatan kulit dan membran, 
  • Membantu metabolisme energi dan pembentukan jaringan, 
  • Meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dan pemanfaatan,
  • Meningkatkan rangsangan kekebalan,
  • Menurunkan kejadian penyakit,
  • Bertindak sebagai antioksidan,
  • Bertindak seperti ‘Semen’ untuk jaringan ikat, 
  • Membantu penyembuhan luka,
  • Membuat penyerapan zat besi,
  • Manfaat untuk mata dan penglihatan yang sehat,
  • Dibutuhkan dalam sejumlah besar proses biologis,
  • Membuat kolagen dalam tubuh,
  • Membuat kulit, sendi, exoskeleton dan tulang kuat,
  • Mengatur fase ganti kulit pada udang.

Source: the fish site

Gangguan Insang akibat Bakteri atau Lingkungan

Source FAO

Source FAO

Gangguan pada insang dapat dikatagorikan kedalam kelompok akut kronis, terutama pada ikan budidaya. Karena ikan akan mengalami gangguan pernafasan dan osmoregulatory.

Gangguan insang dapat disebabkan oleh beberapa agen:

1. Myxobacteria (flavobacterium branchiophilum) didukung dengan kondisi lingkungan yang kurang kondusif dapat menyerang insang ikan. 

2. Kekurangan asam pantotenat (Vitamin B5) akan menyebabkan gangguan kesehatan insang, nutrisi yang dibutuhkan insang.

3. Pencemaran atau pestisida kimia dengan infeksi mikotik sekunder (penyakit insang hemoragik). 

Gangguan insang akibat stres biasanya dipicu oleh:

1. Kandungan oksigen rendah.

2. Kekeruhan air yang tinggi.

3. Amonia tinggi dalam air.

4. Perubahan pH air.

5. Padat tebar tinggi.

6. Kekurangan nutrisi ikan.

7. Cedera mekanis pada kulit atau insang.

8. Penumpukan bahan organik anorganik dan beracun

Kasus gangguan insang biasa dijumpai pada sebagian besar spesies ikan yang dibudidayakan. Seperti Salmonids, ikan Mas, ikan Lele, ikan Patin, Belut dan ikan lainya. 

Cara penularan.

Untuk gangguan insang akibat bakteri ( Backterial Gill Disease) penularan terjadi dari air ke ikan dan dapat juga  ditularkan melalui luka insang ikan yang sakit

Tanda klinis ikan yang menderita gangguan insang antara lain:

1. Nafsu makan berkurang.

2. Gerakan ikan lamban.

3. Ikan berenang di dekat permukaan air dan sering berbaris melawan saluran masuk air mencari oksigen (DO) yang tinggi.

4. Salah satu gejala yang paling konstan adalah sekresi mukus yang meningkat oleh insang.

5. Insang bisa bengkak dan sesak, yang berwarna merah lebih tua dari biasanya.

6. Tanda gangguan insang karena bakteri adalah ada bintik putih keabu-abuan putih pada insang. Bintik-bintik ini terlihat saat ikan berenang atau berputar di air.

7. Gangguan insang karena polusi kimia atau pestisida ( (Haemorrhagic gills disease) ditandai dengan adanya tonjolan seukuran butir pasir di kapiler insang.

Bersambung… Kereta sudah sampai stasiun. Bye

Desinfektan: Glutaraldehyde

Definisi

Glutaraldehyde merupakan desinfektan golongan aldehyde, termasuk desinfektan yang kuat, spektrum aplikasi luas, dapat membunuh mikroorganisme dan virus. Bekerja dengan cara denaturasi protein dan umum digunakan dalam campuran air konsentrasi 0,5% – 5%. Keunggulan golongan aldehyde adalah sifatnya yang stabil, persisten, efek samping minimal, dapat dibiodegradasi dan tidak menyebabkan kerusakan pada material peralatan. Larutan glutaraldehyde 2% efektif terhadap bakteri vegetative seperti Mycobacterium tuberculosis, fungi dan virus akan mati dalam waktu 10 – 20 menit (Rusmah, 1993; Sukhija et al., 2010).

Mekanisme Kerja

Mikroorganisme Target Mekanisme Aksi Glutaraldehyde
Spora bakteri Konsentrasi rendah: Menghambat perkecambahan spora

Konsentrasi tinggi: Berinteraksi kuat dengan lapisan luar sel.

Mycobacteria Aksi belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan melibatkan interaksi dengan dinding sel mycobacteria.
Bakteri lain yang tidak berspora Membentuk ikatan yang kuat dengan lapisan  pada bakteri gram positif dan gram negatif, hubungan silang asam amino pada protein, menghambat proses transport ke dalam sel
Fungi Berinteraksi dengan dinding sel fungi
Virus Mekanisme aksi melalui interaksinya dengan DNA-protein secara silang dan pergantian capsid.
Protozoa Mekanisme aksi belum diketahui.

 

Dosis

Larutan glutaraldehyde 2% direkomendasikan untuk sterilisasi peralatan bedah, daerah operasi, perawatan endodontik intrakanal dan sterilisasi bahan cetak alginat pada bidang kedokteran gigi. Studi menunjukkan bahwa glutaraldehyde adalah fiksatif yang efektif dengan efek samping minimal, penetrasi terbatas dan kerja cepat. Studi pulpotomi menggunakan glutaraldehid sebagai agen fiksatif menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi (Rusmah, 1993).

Produk

  • Agrigerm (sedian cair, setiap liter mengandung glutaraldehida 40 g, glikosal 32 g, formaldehyde 31,5 g, oimetil didesil ammonium klorida 100 g. produksi lab.ceetal-perancis.
  • Aldekol des 02 (sedian cair, mengandung isopropanole, formaldehyde, glutaraldehide, dan benzalkonium chloride. Produksi ewabo chemikalien GmbH, jerman/satwa jawa jaya.
  • Alcide (sedian cair, mengandung glutaraldehide, coco benzyl dimethylammonium chloride . digunakan untuk desinfeksi. Produksi surya hidup satwa.
  • Biodan (sedian cair, komposisinya glutaraldehyde 15%, cocobenzil dimethyl ammonium kloride 10 % sebagai desinfektan. Produksi vaksindo satea nusantara.
  • Formades (sedian cair, setiap liter mengandung formalin 240 g, glutaraldehide 40 g, benzalkoinun klorida 30 g. penggunaan desinfektan, produksi medion.
  • Omnicide (sedian cair, mengandung glutaraldehide, dimetil cocobenzil ammonium chloride. Desinfeksi, produksi Coventry chemical limited inggris/pimaimas citra.
  • Sanitas-151 (sedian cair, komposisi glutaraldehide 15 % benzalkonium chloride 10 %. Sebagai antiseptic dan desinfektan. Produksi mitravet.

Penulis: Munajat Putri