Archive for July, 2017

Manfaat Natrium Untuk Tubuh

Manfaat natrium bagi tubuh adalah:

1. Mengatur Keseimbangan Cairan Tubuh

Dalam kerjanya mengatur keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama dengan kalium. Natrium akan memberikan rangsangan ke otak agar mengonsumsi air. Penjelasannya, ketika kita mengonsumsi natrium melebihi batas tubuh akan merasa haus. Rasa haus tersebut kemudian diikuti dengan konsumsi air dan kerja ginjal untuk mengeluarkan natrium lebih banyak sehingga volume darah akan berkurang dan menyebabkannya menjadi lebih seimbang.

2. Mengatur Fungsi dan Kerja Otot Jantung

Natrium yang kita konsumsi memiliki pengaruh meningkatkan kerja otot jantung sehingga jantung akan memompa aliran darah lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Konsumsi natrium yang kurang atau bahkan tidak memnuhi standar normal akan berakibat kerja otot jantung menurun, tubuh terasa lemas karena aliran dan tekanan darah tidak optimal, serta volume darah akan menurun.

3. Mendukung Metabolisme Tubuh

Dalam kinerjanya mendukung metabolisme tubuh, Na bekerja sama dengan Cl dan bikarbonat. Na, Cl, dan bikarbonat akan membantu keseimbangan pH dalam tubuh kita. Dengan kata lain, mengatur keseimbangan asam basa agar tubuh tetap pada kisaran pH netral. Na yang sering berikatan dengan basa, serta Cl yang sering berikatan dengan asam akan membantu menetralkan kemungkinan pH yang terlalu ekstrim, mungkin pH terlalu asam atau pH terlalu basa.

4. Membantu Keseimbangan Aliran Cairan dalam Tubuh

Cairan dalam tubuh mengalir bersama dengan aliran darah kita. Secara singkat dapat dijelaskan, konsumsi natrium yang meningkat juga akan meningkatkan volume darah dan meningkatkan kerja jantung. Ketika volume darah dan kerja jantung meningkat maka aliran cairan yang ikut dalam darah akan tersebar lebih baik ke seluruh tubuh karena jantung memompa darah lebih optimal.

5. Pengangkutan Zat Gizi Lain Melalui Membran Sel

Perlu diketahui bahwa natrium mempunyai kemampuan untuk menembus membran sel yang kadang kala senyawa lain tidak bisa melakukannya. Ketika natrium menembus membran sel, ia akan membawa zat gizi lainnya untuk ikut dibawa masuk membran sehingga kecukupan gizi akan terpenuhi.

6. Membantu Sel-sel untuk Metabolisme Zat Gizi Lainnya

Manfaat ini erat kaitannya dengan manfaat yang telah diuraikan pada manfaat no. 5. Natriumlah yang memiliki kemampuan untuk menembus membran sel dengan membawa zat gizi lainnya. Dengan kemampuan tersebut natrium bisa keluar masuk melewati membran sel untuk membawa zat gizi lainnya sehingga proses metabolisme dalam sel dapat berlangsung lancar. Selain itu, keseimbangan cairan yang ada dalam sel dan di sekitar sel juga akan tetap seimbang.

7. Merangsang Kerja Saraf

Natrium mampu merangsang kerja saraf sehingga rangsangan-rangsangan yang berasal dari saraf kita mampu sampai ke otak dengan optimal. Natrium ikut berperan mengonduksi impuls dari saraf-saraf kita.

Itulah beberapa manfaat natrium bagi tubuh kita. Ketia kita mengonsumsi sesuatu yang mengandung natrium (misal garam) sering kita tidak memperhatikan pengaruh positif natrium yang terkandung di dalamnya. Dengan penjelasan tersebut pastikan kebutuhan natrium kita selalu cukup dan sesuai.

Namun, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi natrium. Berikut penjelasan singkatnya.

Kesalahan dalam Konsumsi Natrium

Kesalahan konsumsi yang dimaksud di sini adalah kekurangan atau terlalu banyak mengonsumsi natrium. Kekurangan mengonsumsi natrium bisa berakibat melemahnya tubuh, menurunnya tekanan darah, menurunnya daya ingat, serta gangguan penglihatan. Tetapi perlu diketahui bahwa terjadinya kasus kekurangan konsumsi natrium hampir tidak ditemukan. Kenapa? Karena natrium sangat mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan setiap hari kita mengonsumsi makanan yang mengandung garam, dengan kata lain mengandung natrium pula.

Jika kasus kurangnya konsumsi natrium hampir tidak pernah ditemukan, maka lain halnya dengan konsumsi natrium yang berlebih. Belakangan banyak penelitian yang menyatakan tingginya orang yang mengidap hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih bisa menjadi faktor penyebabnya.

Bukan menjadi rahasia lagi bahwa makanan dengan tambahan  MSG dan juga fast food yang mengandung banyak natrium merupakan penambah selera makan kita. Anda tentu sering mengonsumsi makanan yang mengandung tambahan rasa seperti MSG bukan? Makanan yang mengandung MSG juga mengandung natrium ketika kita makan. Hanya saja, makanan yang mengandung MSG biasanya memiliki efek yang buruk bagi tubuh kita. Maka tidak heran ketika konsumsi natrium yang berlebih bisa menjadi salah satu faktor penyebab hipertensi. Untuk itu, marilah kita perhatikan asupan natrium kita. Sesuaikan dengan angka kecukupan yang disarankan.

Feed Conversion Ratio (FCR)

 

FCR

Feed Conversion Ratio (FCR) atau Rasio Konversi Pakan, adalah persentase jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ikan dan diubah menjadi berat tubuh (daging dan tulang) ikan.

Secara matematis, FCR dapat dinyatakan sebagai konsumsi pakan dibagi dengan berat yang diperoleh.

Konsumsi pakan (kg) / Berat badan yang diperoleh (kg) = FCR

Misalnya, jika stok 1000 ekor ikan Lele mengkonsumsi 1800 kg pakan, dalam tiga bulan dan total 1500 kg ikan Lele dijual darinya, FCR akan dihitung sebagai: 1800/1500 = 1,2

Ini artinya 1,2 kg pakan memberi 1 kg ikan Lele. Hal ini dapat dinyatakan dalam rasio i.e. F1: F2 (Feed consumption ratio Feed Converted). Contoh di atas dapat dinyatakan dalam rasio sebagai berikut: 1.2: 1

Catatan: Semakin rendah FCR, semakin baik kinerja pakan dan sebaliknya.

 

Salinitas

Salinitas adalah banyaknya garam alam gram yang terdapat pada satu liter air laut. Salinitas biasanya dinyatakan dengan per mil (‰) atau perseribu yang menunjukkan berapa gram kandungan mineral dalam setiap 1.000 gram air laut. Misalnya, salinitas Laut Jawa 32‰, hal ini berarti bahwa dalam setiap 1.000 gram air Laut Jawa terlarut kadar garam sebanyak 32 gram. 


Salinitas disebut juga konsentrasi garam terlarut dalam volume tertentu air. Salinitas dinyatakan dalam gram garam per kilogram air, atau dalam bagian per seribu (ppt atau ‰). 

Sebagai contoh, jika Anda memiliki 1 gram garam, dan 1.000 gram air, salinitas Anda adalah 1 g / kg, atau 1 ppt.

Air tawar memiliki sedikit garam, biasanya kurang dari 0,5 ppt. Air dengan salinitas 0,5-17 ppt disebut air payau, yang ditemukan di muara sungai dan rawa-rawa garam pantai. Tergantung pada lokasi dan sumber air tawar, beberapa muara dapat memiliki salinitas setinggi 30 ppt.

Air laut rata-rata 35 ppt, tetapi dapat berkisar antara 30 – 40 ppt. Hal ini terjadi karena perbedaan penguapan, curah hujan, pembekuan, dan limpasan air tawar dari tanah di lintang dan lokasi yang berbeda. Salinitas air laut juga bervariasi dengan kedalaman air karena massa jenis air dan tekanan meningkat dengan kedalaman.


Air dengan salinitas di atas 50 ppt adalah air asin, meskipun tidak banyak organisme bisa bertahan dalam konsentrasi garam yang tinggi.

Alat ukur salinitas

Alat ukur salinitas

Oodinium (Velvet Disease)

Oodinium

Velvet disease

Penyebab Piscinoodinium sp. (syn :Oodinium sp) 

Karakteristik patogen

Merupakan ekto-parasit berbetuk bulat. Fase parasitik berbentuk seperti buah pir, diselaputi membran dan apendik menyerupai rizoid sebagai alat penempel pada ikan. Lamanya fase ini tergantung pada suhu air, pada suhu 25 0C selama kurang lebih akan mencapai dewasa. Infeksi yang berat  dapat mematikan hingga 100% dalam  tempo beberapa hari. Organ yang mejadi target infeksi meliputi kulit, sirip dan insang. Setelah dewasa , parasit melepaskan diri dari inang, gymnospore. Gymnospore adalah stadia infektif yang berenang seperti dalam tempo 15 – 24 jam tidak menentukan inang, stadia tersebut akan mati.

Gejala Klinis

Ikan terlihat gelisah, tutup insnag mengembang, sirip-sirip terlipat, dan cepat kurus. Populasi parasit di kulit mengakibatkan warna keemasan, berkarat atau putih kecoklatan (dekil) sehingga sering disebut “velvet  disease”. Ikan sering melakukan gerakan mendadak, cepat dan tak seimbang “flashing” dan akan terlihat jelas pada saat pagi atau sore hari. Mengosokkan tubuhnya di benda keras yang ada disekitarnya, dan warna tubuh pucat.

Diagnosa

Pengamatan secara visual terhadap adanya parasit pada kulit, sirip dan insang ikan.

Pengendalian

Mempertahankan suhu agar selalu > 29 0C Pemindahan populasi ikan yang terinfeksi parasit ke air yang bebas parasit sebanyak 2-3 kali dengan interval 2-3 hari.

Pengobatan 

Pemberantasan parasit ini antara lain dapat dilakukan melalui perendaman dengan:

Air garam 

Dosis 1-10 gr/liter, (tergantung spesies dan ukuran ikan)selama beberapa jam, dipindahkan ke air yang bebas parasit dan diulang setiap 2-3 hari.

Hydrogen peroxide (H202) 

Pada dosis 150 mg/liter selama 30 menit, dipindahkan ke air yang bebas parasit dan diulang setiap 2 hari.

Larutan kupri sulfat (CuSo4) 

Pada dosis 0,5 – 1,0 mg/liter selama 5-7 hari dengan aerasi yang kuat, dan air harus diganti setiap hari.

Penulis : Silvia Dewi Husni