Tetrahymena
Protozoa yang menempel pada ikan ini sering disebut dengan nama Guppy Disease. Penyakit ini dengan mata telanjang sepintas mirip dengan penyakit whitespot, (Ichthyophthirius multifiliis), sama-sama terlihat seperti bintik putih ditubuh ikan, dan untuk memastikan perbedaannya harus menggunakan mikroskop.
Ciri-ciri ikan yang terserang Tetrahymena biasanya (tetapi tidak selalu)
✩ ditutupi dengan kista seperti putih keabuan di bagian sisi-sisi dan sirip,
✩ menunjukkan gejala seperti napas berat,
✩ lemas atau lesu dan
✩ sirip kuncup.
✩ terjadi pembengkakan pada otot ikan.
✩ Bercak abu-abu dari mukosa dapat terlihat, terutama pada ikan berwarna gelap seperti black mollies.
Meskipun nama penyakit ini Guppy Disease, namun dapat juga menyerang ikan lain seperti cichlids, catfish, (termasuk Patin dan Lele) juga keluarga tetras.
Dibandingkan dengan whitespot, guppy disease ini menyebabkan kematian lebih cepat. Dalam beberapa kasus ikan yang terinfeksi Guppy Disease mati masal, kemarin ikan terlihat sehat dan hari ini bosa saja ditemukan mati.
Tetrahymena memiliki siklus hidup serupa dengan ciliates lainnya, bergantian antara tahap berkembang biak secara vegetatif melalui pembelahan sel dan seksual melalui konjugasi dan pertukaran materi genetik antara sel-sel.
Berbeda dengan parasit ich meskipun, Tetrahymena tidak perlu inang untuk melengkapi siklus hidup mereka. Akibatnya mereka dapat hidup selama bertahun-tahun di akuarium tanpa menyebabkan penyakit, hanya untuk tiba-tiba menjadi bermasalah harus kondisi di akuarium memburuk atau ikan yang dipelihara menjadi stres.
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan Acriflavin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15 – 30 menit.
You must be logged in to post a comment.