Klebsiella sp

Klasifikasi Klebsiella sp secara ilmiah:

·         Kingdom         : Bacteria

·         Phylum            : Proteobacteria

·         Class               : Gamma proteobacteria

·         Order               : Enterobacteriales

·         Family             : Enterobacteriaceae

·         Genus              : Klebsiella

·         Spesies            : – Klebsiella pneumonia

Klebsiella oxytoca

Klebsiella ozaena

-Klebsiella rhinoscleromatis

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil). Klebsiella pneumoniae tergolong bakteri yang tidak dapat melak ukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri fakultatif an aerob. Bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella  pneumoniae akan menunjukkan hasil negatif tetapi dapat mereduksi nitrat.

Klebsiella pneumoniae  dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia itu sendiri proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Klebsiella pneumoniae  yang menyebabkan penyakit paru-paru memberikan penampakan berupa pembengkakan paru-paru sehingga lobus kiri dan kanan paru-paru menjadi tidak sama; demam (panas-dingin); batuk-batuk (bronkhitis); penebalan dinding mukosa; dan dahak berdarah.

Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumoniae adalah napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemerikasaan Aanthal Leukosit dan LED, serta dapat dilakukan pemeriksaan dahak, kultur darah, dan serologi

Pengobatan
Beberapa jenis Klebsiella pneumonia dapat diobati dengan antibiotik, khususnya antibiotik yang mengandung cincin beta-laktam.

Contoh antibiotik tersebut adalah ampicillin, carbenicillin, amoxiciline, dll. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Klebsiella pneumonia memiliki sensitivitas sebagai berikut: 

– 98,4% terhadap meropenem, 

– 98,2% terhadap imipenem, 

– 92,5% terhadap kloramfenikol, 

– 80 % terhadap siprofloksasin, 

– 2% terhadap ampisilin. 

Strain baru dan Klebsiella pneumonia kebal terhadap berbagai jenis antibiotik dan sampai sekarang masih dilakukan penelitian untuk menemukan obat yang tepat untuk menghambat aktivitas atau bahkan membunuh bakteri tersebut.

Sumber: Desty oktriaviani