Archive for November, 2016

Antibiotik: Perendaman

Penyakit ikan dan antibiotik

Untuk pemgobatan ikan yang sakit, selain melalui pakan, obat antibiotik dapat juga diaplikasikan untuk perendaman. Namun, perendaman tidak seefektif bila dibandingkan dengan melalui makanan atau suntikan untuk mengobati infeksi akibat bakteri. Secara umum hasil terbaik dalam pengaplikasian antibiotik adalah dengan penyuntikan.

Perendaman mungkin terbaik digunakan untuk infeksi permukaan seperti busuk sirip, infeksi pada insang dan Columnaris, dengan durasi perendaman pendek dengan dosis obat tinggi .

Penyerapan antibiotik

Tidak semua antibiotik bekerja dengan baik bila diaplikasikan dengan perendaman. Dilaporkan antibiotik keluarga nitrofuran seperti nifurpirinol dan nitrofurazone bekerja dengan baik untuk perendaman. Penyerapan antibiotik lain umumnya tidak terlalu bekerja efektif, sering tidak berpengaruh terhadap infeksi bakteri yang akut.

Antibiotik dan filtrasi biologis:

Pada umum semua antibiotik akan memiliki efek buruk pada bakteri nitrifikasi, yang berarti bahwa pengobatan harus dilakukan di luar media pemeliharaan. 

Dosis perendaman

Hindari penggunaan antibiotik.

Mencegah lebih murah dari pada mengobati.


Tetrahymena

Protozoa yang menempel pada ikan ini sering disebut dengan nama Guppy Disease. Penyakit ini dengan mata telanjang sepintas mirip dengan penyakit whitespot, (Ichthyophthirius multifiliis), sama-sama terlihat seperti bintik putih ditubuh ikan, dan untuk memastikan perbedaannya harus menggunakan mikroskop. 

Ciri-ciri ikan yang terserang Tetrahymena biasanya (tetapi tidak selalu) 

✩ ditutupi dengan kista seperti putih keabuan di bagian sisi-sisi dan sirip,

✩ menunjukkan gejala seperti napas berat, 

✩ lemas atau lesu dan

✩ sirip kuncup. 

✩ terjadi pembengkakan pada otot ikan. 

✩ Bercak abu-abu dari mukosa dapat terlihat, terutama pada ikan berwarna gelap seperti black mollies.

Meskipun nama penyakit ini Guppy Disease, namun dapat juga menyerang ikan lain seperti cichlids, catfish, (termasuk Patin dan Lele) juga keluarga tetras. 

Dibandingkan dengan whitespot, guppy disease ini menyebabkan kematian lebih cepat. Dalam beberapa kasus ikan yang terinfeksi Guppy Disease mati masal, kemarin ikan terlihat sehat dan hari ini bosa saja ditemukan mati. 

​Tetrahymena memiliki siklus hidup serupa dengan ciliates lainnya, bergantian antara tahap berkembang biak secara vegetatif melalui pembelahan sel dan seksual melalui konjugasi dan pertukaran materi genetik antara sel-sel. 

Berbeda dengan parasit ich meskipun, Tetrahymena tidak perlu inang untuk melengkapi siklus hidup mereka. Akibatnya mereka dapat hidup selama bertahun-tahun di akuarium tanpa menyebabkan penyakit, hanya untuk tiba-tiba menjadi bermasalah harus kondisi di akuarium memburuk atau ikan yang dipelihara menjadi stres.

Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan Acriflavin 3 mg/l air dengan cara perendaman selama 15 – 30 menit.

Membina Kerjasama

Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.

Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:

Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.

Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.

Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.

Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi

Beberapa cara membangun hubungan kerjasama dalam kelompok :

1.Tentukan tujuan
Tentukan dengan jelas mengapa Anda harus bekerjasama. Apa yang Anda dapatkan? Apa yang bisa Anda berikan? Saat Anda bisa menjawab pertanyaan ini Anda bisa mencari pihak yang tepat untuk diajak kerjasama. Hal ini akan membuat Anda lebih efeketif dan focus pada tujuan Anda.

2.Siapkan profil kelompok
Siapkan beberapa materi tentang Anda, gali latar belakang kelompok buat menjadi sebuah cerita tentang Anda, temukan hal-hal menarik. Orang biasanya menyukai cerita. Hal ini cukup menarik ketika orang mulai menceritakan “Anda itu siapa”.

3.Buat kesan positif
“Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda” begitu kiranya sebuah tagline sebuah brand terkenal. Kesan pertama memang sangat penting. Banyak orang tidak punya banyak waktu.

4.Fokus pada kualitas bukan kuantitas
Anda boleh membuat sebanyak mungkin jaringan kerjasama.

5.Hargai pendapat dan kebiasaan mereka
Setiap anggota kelompok mempunyai kebiasaan dan budaya sendiri. Hargai pendapat atau kebiasaan mereka.

6.Tunjukan antusiasme
Tunjukan bahwa anda sangat senang bisa mengenal orang atau organisasi tersebut. Lakukan dengan tulus.

7.Tawarkan bantuan
Jangan ragu untuk menawarkan bantuan. Jika Anda memang merasa sanggup untuk membantu.

Klebsiella Pneumoniae

Klebsiella sp

Klasifikasi Klebsiella sp secara ilmiah:

·         Kingdom         : Bacteria

·         Phylum            : Proteobacteria

·         Class               : Gamma proteobacteria

·         Order               : Enterobacteriales

·         Family             : Enterobacteriaceae

·         Genus              : Klebsiella

·         Spesies            : – Klebsiella pneumonia

Klebsiella oxytoca

Klebsiella ozaena

-Klebsiella rhinoscleromatis

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang (basil). Klebsiella pneumoniae tergolong bakteri yang tidak dapat melak ukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri fakultatif an aerob. Bakteri ini dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella  pneumoniae akan menunjukkan hasil negatif tetapi dapat mereduksi nitrat.

Klebsiella pneumoniae  dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia itu sendiri proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Klebsiella pneumoniae  yang menyebabkan penyakit paru-paru memberikan penampakan berupa pembengkakan paru-paru sehingga lobus kiri dan kanan paru-paru menjadi tidak sama; demam (panas-dingin); batuk-batuk (bronkhitis); penebalan dinding mukosa; dan dahak berdarah.

Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumoniae adalah napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemerikasaan Aanthal Leukosit dan LED, serta dapat dilakukan pemeriksaan dahak, kultur darah, dan serologi

Pengobatan
Beberapa jenis Klebsiella pneumonia dapat diobati dengan antibiotik, khususnya antibiotik yang mengandung cincin beta-laktam.

Contoh antibiotik tersebut adalah ampicillin, carbenicillin, amoxiciline, dll. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Klebsiella pneumonia memiliki sensitivitas sebagai berikut: 

– 98,4% terhadap meropenem, 

– 98,2% terhadap imipenem, 

– 92,5% terhadap kloramfenikol, 

– 80 % terhadap siprofloksasin, 

– 2% terhadap ampisilin. 

Strain baru dan Klebsiella pneumonia kebal terhadap berbagai jenis antibiotik dan sampai sekarang masih dilakukan penelitian untuk menemukan obat yang tepat untuk menghambat aktivitas atau bahkan membunuh bakteri tersebut.

Sumber: Desty oktriaviani

Pengertian Analisis Proksimat

Menurut Afrianto dan Liviawaty (2005), analisis proksimat ditunjukkan untuk mengetahui persentase nutrien dalam pakan berdasarkan sifat kimianya, di antaranya kadar air, protein, lemak, serat, ekstrak bebas nitrogen dan abu. Analisis proksimat banyak digunakan untuk menentukan kualitas pakan buatan karena prosedurnya mudah dan relatif murah.

Kandungan nutrien pangan atau pakan dapat diketahui dengan mengurai (menganalisis) komponen pangan dan pakan secara kimia. Teknik analisis yang umum untuk mengetahui kadar nutrien dalam pangan atau pakan adalah Analisis Proksimat (Proximate analysis) atau metode Weende. Analisis Proksimat ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu di pusat eksperimen Weende (Weende Experiment Station) Jerman oleh dua ilmuwan Henneberg dan Stohmann. Metode ini tidak menguraikan kandungan nutrien secara rinci namun berupa nilai perkiraan sehingga disebut analisis proksimat (Hernawati, 2011).

Menurut Gunawan (2010), analisisproksimat adalah pengujian laboratorium bahan pakan yang akan diformulasi dan diolah menjadi ransum pelet, crumble ataumash. Parameter pengujian bahan ini meliputi parameter kadar air, protein, lemak, serat kasar, abu, kalsium (Ca) dan fospor (P), sesuai standar nasional Indonesia (SNI).

Penulis: Jefry Rahmatullah.