Spesifikasi kolam yang digunakan berdinding tembok dengan dasar tanah cadas berlumpur dengan ukuran 6 x 12 meter dan ketinggian 120cm.
Persiapan kolam
- Pengeringan
- Perbaikan kebocoran
- Pengolahan tanah dasar
- Pembuatan kemalir
- Pengapuran
- Pemupukan
- Pengisian air
- Pembiakan Moina sp
Pengapuran menggunakan kapur tohor (CaO – Kalsium Oksida) dengan dosis 50 gram/m2.
Pupuk yang digunakan adalah
- kotoran ayam dengan dosis 500 gram/m2,
- tepung ikan dengan dosis 50 gram/m2
- dedak dengan dosis 100 gram/m2
Setelah pemupukan selesai, kolam didiamkan sampai sekitar 4-5 hari, atau sampai terlihat banyak kutu air atau Moina sp. Untuk melihat kehadiran kutu air bisa dilihat pada malam hari dengan cara menerangi kolam dengan senter spot sekitar 2 menit. Bila kutu air sudah melimpah, bagian kolam yang terkena cahaya senter akan terlihat seperti gerimis.
Bila telah yakin kutu air sudah tersedia secara alami dalam kolam, pada pagi atau sore hari dapat ditebar benih patin ukuran BB dengan padat tebar 200 ekor/m2.
Pemeliharaan berlangsung selama sebulan dan akan panen benih ikan Patin ukuran 2-3 inci. Selama pemeliharaan diberikan pakan pelet bubuk dengan kandungan protein diatas 28% sebanyak 30% berat biomasa/hari pada 2 minggu pertama, dan 15% pada minggu berikutnya. Frekuensi pemberian pakan 3 kali dalam sehari, sebelum jam 8 pagi, jam 4 sore dan jam 8 malam. Bila cuaca dingin atau setelah hujan, sebaiknya dosis pakan dikurangi atau tidak diberikan pakan.
Saat panen tiba, lakukan penangkapan dengan jaring sebisa/sebanyak mungkin, sisanya ditangkap dengan seser halus saat air kolam dikuras. Jangan lakukan panen saat kondisi cuaca terik.
Hasil panen dari kolam dengan dasar tanah, diberok selama 1 atau 2 hari.
Semoga bermanfaat.