Archive for September 24th, 2013

SNI – PERIKANAN AIR TAWAR

DAFTAR SNI – PERIKANAN AIR TAWAR

header KKP GO ID

NOMOR TAHUN TENTANG
6138:2009 2009 Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok
6139:2009 2009 Produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok
6140:2009 2009 Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
6141:2009 2009 Produksi benih ikan nilah hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
7583:2010 2010 Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan darat
7584:2010 2010 Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan udara
02-6730.1-2002 2002 Benih kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
02-6730.2-2002 2002 Induk kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)
02-6730.3-2002 2002 Produksi benih kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
02-6730.4-2002 2002 Produksi induk kodok lembu (bull frog) (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6486.1-2000 2000 Induk udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6486.2-2000 2000 Benih udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man) kelas benih sebar
02-6486.2-2002 2002 Produksi induk udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6486.3-2000 2000 Produksi benih udang galah (Macrobranchium rosenbergii de Man) kelas benih sebar
01-6489-2000 2000 Metode pengambilan contoh benih ikan dan udang
01-6491-2000 2000 Metode pengujian mutu daya tetas artemia
01-6485.1-2000 2000 Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6485.2-2000 2000 Benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
01-6485.3-2000 2000 Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
01-6483.1-2000 2000 Induk ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6483.2-2000 2000 Benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) kelas benih sebar
01-6483.3-2000 2000 Produksi Induk ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6483.4-2000 2000 Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) kelasenih sebar
01-7256-2006 2006 Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar
01-7471.1-2009 2009 Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 1: induk kelas induk pokok (parent stock)
01-7471.2-2009 2009 Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 2: Produksi induk kelas induk pokok (parent stock)
01-7471.3-2009 2009 Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 3: Benih kelas benih sebar
01-6484.1-2000 2000 Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6484.2-2000 2000 Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
01-6484.3-2000 2000 Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6484.4-2000 2000 Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
01-6130-1999 1999 Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6131-1999 1999 Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6132-1999 1999 Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar
01-6133-1999 1999 Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar
01-6134-1999 1999 Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6135-1999 1999 Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6136-1999 1999 Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar
01-6137-1999 1999 Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar
01-6138-1999 1999 Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6139-1999 1999 Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)
01-6140-1999 1999 Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
01-6141-1999 1999 Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Faktor Kanibalis Larva Patin

Tingginya tingkat kematian larva ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) sering diduga akibat sifat kanibalisme. Sebuah penelitian menuliskan, bahwa tingginya kematian larva patin tidak berhubungan dengan masalah kurang makan atau agresivitas, tetapi lebih kepada konsekuensi dari pola perkembangan spesies ini pada tingkat larva.

Embrio larva Patin saat menetas sudah tumbuh gigi  seperti duri tajam dan panjang sekitar 100 micrometer, yang menyembul keluar dari mulut dan sulit menutup kembali saat awal menemukan makan selama  60 jam setelah pembuahan. Pada awal menemukan makan, tinggi bukaan mulut melebihi tinggi badan, sehingga larva dapat melahap larva lainnya pada setiap bagian tubuh.

Oleh karena perkembangan sirip dada yang terlambat membuat larva patin berenang tidak terkontrol. Oleh karena itu berkumpulnya larva dapat mengakibatkan kematian.

Yang menarik adalah berhentinya pertumbuhan duri (gigi) pada rahang setelah kuning telur diresap sempurna, yaitu 95 jam setelah pembuahan.

image

Secara keseluruhan, perkembangan morfologi larva patin dari mulai pertumbuhan gigi (duri halus dimulut), bukaan mulut yg melebihi tinggi badan, sirip dada yang belum sempurna menjadi sebab terjadinya tabrakan antara larva yang menyebabkan kematian, peristiwa ini terjadi untuk beberapa jam saja yang mengakibatkan kematin, dan beberapa hari mengakibatkan luka.

Sumber: http://yadda.icm.edu.pl

Management By Objective

Pada tahun 2002, sebuah perusahaan multi nasional mempekerjakan seorang professional muda sebagai General Manager atau Kepala Divisi. Beliau membawa sebuah konsep management yang tidak umum diterapkan untuk budaya kerja perusahaan tersebut pada saat itu.

Manajemen yang beliau bawa adalah Management By Objective (MBO) , sebuah konsep management yang dipopulerkan oleh Peter Drucker Ferdinand dalam bukunya yang berjudul The Practice of Management pada tahun 1954.

Management By Objective  (MBO) adalah sebuah sistem manajemen dimana tujuan dari suatu organisasi disepakati oleh manajemen dan karyawan, sehingga keduanya tahu persis jalan yang harus dilalui ke depan.

Tujuan MBO bertujuan untuk
–  efisiensi kerja melalui penetapan sistematis prosedur ,
–  memotivasi karyawan dan komitmennya untuk ikut serta dalam proses perencanaan,
–  perencanaan untuk hasil bukan hanya untuk perencanaan kerja .

Proses MBO dimulai dari menetapkan tujuan khusus oleh manajer bersama bawahan mereka, secara periodik dievaluasi tingkat kemajuan dari tujuan yang disepakati, hasil akhir dievaluasi, dan penghargaan dialokasikan atas dasar kemajuan.

image
Tujuan harus memenuhi lima kriteria
(1)  diatur dalam urutan kepentingannya,
(2)  sedapat mungkin dinyatakan secara kuantitatif,
(3)  realistis,
(4)  saling mendukung satu sama lain.
(5)  sejalan dengan kebijakan institusi,

MBO sangat popularitas selama beberapa waktu tetapi segera jatuh karena dinilai terlalu kaku dan membebani proses administrasi. Akan tetapi konsep dasar yang menekankan pada pengaturan tujuan yang jelas, telah diakui memiliki pengaruh besar bagi kemajuan institusi.

Penyelarasan tujuan masih digunakan di beberapa institusi keuangan, dimana biasanya diawal tahun setiap pegawai akan diminta untuk mengisi formulir target kerja pada tahun berjalan dan akan dievaluasi pada akhir tahun untuk menentukan nilai kinerja kerjanya.

image

Pada umumnya seorang pegawai akan melihat siapa yang mengerjakan (subjeknya), bukan apa yang dikerjakan (objeknya). Sehingga apabila terjadi penyimpangan yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan atau institusi, seperti penggelapan, korupsi dan hal lain yang merugikan perusahaan atau institusi, maka terkadang tidak ada seorang pun yang berani meluruskan apabila subjek yang melakukan adalah atasan atau pimpinan atau preman. Lebih dari itu, banyak pegawai datang ke kantor terkadang tidak tahu akan mengerjakan apa kecuali sekedar memenuhi absensi, pegawai tidak mengerti apa tujuan kelompoknya, divisinya dan institusinya dalam kurun waktu tertentu.

Mungkinkah konsep ini diterapkan kepada ABK dengan tingkat pendidikan seadanya? Harusnya mungkin selama ada keinginan diri untuk berkembang selangkah lebih maju setiap hari setiap saat.