Prevention is better than cure

Dalam dunia kesehatan ada ungkapan yang sangat popular, Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Begitu pula didunia perikanan, ungkapan tersebut harus benar-benar menjadi prioritas utama sebelum mulai memelihara ikan, khususnya pada usaha budidaya ikan Patin.

Langkah-langkah pencegahan penyakit :
(1) Menjaga kebersihan wadah pemeliharaan,
(2) Menjaga stabilitas suhu agar tetap panas antara 28-31°C,
(3) Pakan terbebas dari parasit dan jamur,
(4) Menjaga kondisi air agar tetap baik yang selalu bersih dari sisa pakan.

Gangguan kesehatan pada bibit patin dapat disebabkan oleh bakteri, parasit dan jamur. Cara pengobatan dan obat yang digunakan terhadap penyakit tersebut berbeda-beda.

Bakteri yang umum menyerang benih ikan patin adalah bakteri Aeromonas hydrophylla.
Tanda klinis bila ikan terserang penyakit ini bervariasi dan terkadang menyerupai penyakit lain,

Ciri ikan Patin terserang Aeromonas hydrophylla:
• Permukaan tubuh ikan ada bagian-bagian yang berwarna merah darah, terutama pada bahagian dada, pangkal sirip dan perut,
• Selaput lendir berkurang, tidak licin,
• Di beberapa bagian tubu ikan kulitnya melepuh,
• Sirip rusak dan pecah-pecah,
• Insang rusak dan berwarna keputih-putihan sampai kebiru-biruan,
• Ikan lemah, hilang keseimbangan serta mudah ditangkap.

Cara pengobatan:
Sebelum pengobatan dimulai, air disipon dari wadah pemeliharan sekitar 30%, buang endapan kotoran sebersih mungkin dan jangan dulu ditambahkan air.

aeromonas

Awal ciri keberadaan bakteri Aeromonas

Bila bibit Patin yang belum terinfeksi parah dapat diobati dengan Kalium Permanganat (PK) dengan dosis 2 gram/m3 dicampur dengan 1 liter air bersih aduk hingga rata lalu tebarkan pada wadah pemeliharaan. Biarkan selama 30 – 60 menit, dan amati perkembangan bibit Patin yang sakit. Apabila ikan memperlihatkan gejala keracunan – berenang tidak seperti biasanya, segera tambahkan air tendon ke dalam wadah pemeliharan.

Aeromonas

Akibat bakteri Aeromonas

Bila bibit Patin sudah cukup parah terinfeksi, gunakan pengobatan dengan Oxytetracyclin (OTC) sebanyak 5 gram/m3 dicampur dengan 1 liter air diaduk sampai obat larut sempurna, lalu tebarkan larutan tersebut ke dalam wadah pemeliharaan. Biarkan selama 3 jam, setelah itu tambahkan air segar. Pengobatan dengan OTC disarankan tidak lebih dari 3 hari.

Gangguan selain bakteri yang sering menghinggapi bibit Patin adalah parasit Ichthyopthirius multifilis atau yang umum dikenal dengan nama White spot. Jenis parasit ini sering muncul pada awal, akhir, dan selama musim hujan. Bila bibit Ikan patin terjangkit parasit ini terlihat jelas, kesat mata, bintik putih pada badan ikan, yang demikian pertanda parasit white spot sudah berkembang pesat. Dengan bantuan mikroskop dapat dilihat bentuk white spot seperti dalam pada gambar.

Cara pengobatannya gangguan parasit:

Sebelum melakukan pengobatan parasit white spot, diwajibkan menyipon air wadah pemeliharaan rata diseluruh dasar wadah. Mengingat spora white spot akan berada didasar wadah sebelum menetas dan gentayangan mencari inang sebagai media hidup. Hati-hati dengan air buangan dari wadah pemeliharaan bibit ikan yang terserang, jangan sampai mengalir ke wadah pemeliharaan ikan lainnya.

Bila serangan white spot belum begitu parah, dapat dicoba dengan pengobatan 1 ppt (1 kg/m3 air) garam ikan. Diasumsikan wadah pemeliharaan berisi 1 m3 air, gunakan 1 kg garam ikan ke dalam 2 liter air, kemudian aduk sampai sempurna lalu tebarkan larutan tadi ke dalam wadah pemeliharaan. Biarkan selama 1 jam dan lakukan pengawasan secara terus menerus. Apabila benih ikan terlihat gelisah, segera tambahkan air tandon ke dalam wadah pemeliharaan,

Bila serangan white spot sudah cukup parah, maka dapat juga menggunakan Formalin.
Pengobatan dengan formalin menggunakan dosis 10 ml formalin teknis per 1 m3 air wadah pemeliharaan benih patin. Formalin teknis adalah formalin dengan kadar 40%. Cara pengobatan, semprotkan 10 ml formalin ke dalam 1 m3 air dalam wadah pemeliharaan secara merata lalu aduk air dalam wadah pemeliharaan menggunakan alat dengan lembut, agar bibit ikan yang memang sudah stress semakin stress hingga memperburuk kondisi ikan. Biarkan selama 3 jam dalam pengawasan terus menerus, apabila ikan memperlihatkan gejala tidak kuat biarkan selama 3 atau 5 menit, lalu segera tambahkan air segar ke dalam media pemeliharaan. Pengobatan dengan Formalin sebaiknya dihindari mengingat sulitnya mendapatkan Formalin dipasaran akibat ulah oknum pengrajin makanan yang menggunakan formalin sebagai campuran bahan pengawet makanan.
.
Bila Formalin sulit didapatkan, gunakan Methylene blue. Caranya dengan mencampur 1 gram serbuk Methylene blue dengan 100 cc air bersih (matang). Selanjutnya campurkan 1-2 cc larutan tersebut untuk 1 liter air pemeliharaan kemudian diaduk secara merata dan biarkan selama 24 jam. Apabila masih belum sembuh bisa dilakukan pengobatan dengan cara diatas sampai 3 kali pengobatan.

Aeromonas hydrophylla dan White Spot adalah dua gangguan kesehatan pada bibit ikan yang paling menimbulkan kerugian, untuk itu pengetahuan pengenai siklus hidup kedua makhluk tersebut sangat membantu pembudidaya mencegah dan mengobatinya.

dolphin-leaping-out-of-water-doing-an-aerial-loop