Kecamatan Cikarang Timur merupakan salah satu dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Walaupun merupakan daerah penyangga ibukota Jakarta, tetapi potensi lahan usaha tani di Kecamatan Cikarang Timur masih cukup besar. Desa Cipayung yang berada di Kecamatan Cikarang Timur juga merupakan daerah potensial pertanian, karena lahan sawahnya masih cukup luas yaitu 395 Ha yang berpengairan teknis dan 353 Ha merupakan daerah dataran, selain itu 70% penduduknya masih berusaha di bidang pertanian, seperti petani tanaman pangan (padi), peternak domba/sapi dan peternak ikan. Desa Cipayung sendiri sebenarnya adalah daerah subur dengan jenis tanah podsolik merah dan alluvial kelabu, petani di sana lebih banyak menggunakan lahan-lahan tersebut untuk berusahatani tanaman pangan yaitu padi sawah. Namun ada sebagian kecil tanah di sana bersifat lempung/liat, sehingga apabila digunakan untuk menanam padi kurang cocok, karena perbandingan antara lapisan liat/lempung, pasir dan debu tidak seimbang, yang berakibat tidak terserapnya makanan/pupuk dengan baik. Oleh sebab itu banyak warga di Desa Cipayung menggunakan lahan-lahan tersebut untuk pembuatan batu bata, karena memang kondisi tanahnya cocok untuk pembuatan bata, dan jika dianalisis pun, usaha pembuatan batu bata sangat menguntungkan.

Pada awalnya lahan-lahan tanah bekas galian batu bata tersebut dibiarkan terbengkalai, tapi akhirnya ada cara untuk mengisi kolam-kolam bekas galian batu bata tersebut yaitu dengan menanam ikan, salah satu ikan yang dibudidayakan di bekas galian tersebut adalah ikan patin.

Pemilihan Induk

Pemilihan Induk

Ikan Patin (Pangasius pangasius) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang, berwarna putih seperti perak, punggung berwarna kebiru-biruan. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak ke sebelah bawah (merupakan ciri khas golongan catfish). Pada sudut mulutnya terdapat 2 pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Ikan patin banyak dibudidayakan di Desa Cipayung, Desa Tanjung Baru dan Desa Jatibaru Kecamatan Cikarang Timur karena mempunyai keunggulan antara lain: tahan terhadap kekurangan O2, karena mempunyai labirin seperti juga yang dimiliki oleh ikan lele, gurame dan tembakang. Selain itu ikan senang hidup pada kedalaman +/- 3 m, yang banyak terdapat pada kolam-kolam bekas galian batu bata. Ikan patin yang banyak dibudidayakan di sini adalah berasal dari varietas siam dan patin jambal, karena lebih tahan terhadap penyakit dan telurnya banyak, sehingga lebih menguntungkan. Budidaya ikan patin dimulai dengan menebar benih ikan ukuran 3 inch yang diberi pakan berupa pelet sampai umur 2 bulan, setelah itu diberi pakan limbah makanan/catering. Setelah berumur 6 bulan, ikan-ikan tersebut disortir dengan diambil yang beratnya lebih dari 0,5 Kg, setelah itu setiap sebulan sekali disortir lagi sampai habis. Ada satu sisi yang cukup menggiurkn bagi para peternak ikan patin, yaitu penggunaan limbah catering sebagai pakan, karena untuk daerah Bekasi sendiri limbah catering cukup murah harganya, bahkan sebelum booming nya budidaya ikan patin, limbah catering dapat diperoleh dengan gratis, sehingga dengan rendahnya biaya pakan akan mengurangi biaya produksi dan keuntungan maksimalpun dapat diperoleh. Keberhasilan beberapa peternak dalam membudidayakan ikan patin seperti Bapak Sadar dari Desa Jatibaru dan Bapak Udin dari Desa Cipayung memberikan motivasi tersendiri bagi para peternak yang lain untuk membudidayakan ikan patin secara lebih serius, karena permintaan ikan patin cukup besar yaitu sekitar 500.000 Kg/bulan, permintaan tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal juga untuk di jual ke daerah Karawang, Bandung, Lampung dan Jakarta. Sampai saat ini di Desa Cipayung terdapat +/- 200 peternak ikan patin dengan luas kepemilikan kolam ikan antara 500 sampai dengan 3.000 m2 dan setiap peternak rata-rata memiliki 2 sampai 3 kolam ikan patin. Karena kesamaan kebutuhan dan untuk lebih memudahkan dalam berusaha tani maka para peternak ikan patin membentuk kelompok tani yaitu di Desa Cipayung kelompok tani Mekar Mukti yang diketuai oleh Bapak Kari sedangkan di Desa Jatibaru terbentuk kelompok tani Berkah Jaya yang di ketuai oleh Bapak Sadar dan pada tahun 2010 memperoleh dana bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Pada akhirnya, dukungan beberapa pihak seperti Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pemerintah Kecamatan Cikarang Timur, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Bekasi, serta para stakeholder tentunya akan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan ikan patin di Kecamatan Cikarang Timur pada khususnya, sehingga harapan akan kesejahteraan petani/peternak akan segera tercapai dan menjadikan Kecamatan Cikarang Timur sebagai sentra budidaya ikan patin juga akan terwujud.

 

(Nurlita, S.Pt. THL-TBPP Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi)

source: deptan.go.id