Archive for March, 2013

Pemerintah Genjot Produksi Ikan Patin

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengadopsi teknik budi daya ikan patin dari Vietnam dan Thailand agar dalam beberapa tahun ke depan Indonesia bisa menjadi eksportir ikan patin. Selama ini produksi ikan patin hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri, kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor Nikijuluw, karena produksinya yang masih rendah.

Selain itu, ikan patin masih belum memenuhi kualitas premium yang menjadi kebutuhan utama pasar internasional. “Adopsi bisa saja dengan mendatangkan tenaga dari Vietnam untuk kemudian dipekerjakan di sini atau mengadopsi teknik produksi dari Thailand,” kata Victor kemarin.

Vietnam saat ini merupakan negara eksportir ikan patin utama di pasar dunia, yang mengekspor 689 ribu ton atau setara dengan USS 1.42 miliar tahun lalu. Negara tujuan ekspor ikan patin dari Vietnam di antaranya Uni Eropa, Amerika Serikat, Meksiko, Rusia, dan ASEAN.

Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Wirausaha dan Badan Usaha Milik Negara, Adji Suratman, menyatakan perbaikan kualitas ikan patin Indonesia akan dimulai dengan membangun kawasan sentra ikan patin terintegrasi dari hulu , sampai hilir di Kabupaten Kampar, Riau

Bibit Patin 3/4 inci

Bibit Patin 3/4 inci


Selama ini produksi ikan patin dalam negeri meningkat tiap tahun. Tahun lalu ikan patin yang diproduksi mencapai 147.888 ton atau naik dibanding tahun lalu sebesar 109.685 ton. Tahun depan produksi ikan patin diperkirakan mencapai 651 ribu ton atau melampaui pencapaian tahun ini yang diprediksi mencapai 383 ribu ton.

Lokasi sentra produksi ikan patin tersebar di 10 provinsi yang meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Ikan patin Indonesia saat ini banyak diolah menjadi produk fillet dengan 8 unit pengolahan fillet yang berada di Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin. Dari kapasitas maksimal dari seluruh unit pengolahan tersebut sebesar 80 ton per hari, saat ini baru terpakai 30 ton per hari.

Sumber: KoranTempo,10Oktober2011, Hal.B4

Amonia

Source : - http://elmhcx9_elmhurst_edu

Picture source : – http://elmhcx9_elmhurst_edu

Amonia adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu atom Nitrogen dan tiga atom Hidrogen terikat erat, dengan simbol kimia NH3. Amonia dapat berbentuk cairan atau gas yang berbau tajam. Senyawa kimia ini berbahaya, dalam konsentrasi rendah sekalipun, menghirup atau terkena kulit mungkin dapat mengakibatkan kematian, terbakar atau pingsan.

Pada budidaya ikan, terutama disegmen pembibitan, Amonia adalah produk limbah utama ikan, dikeluarkan terutama melalui jaringan insang, dan juga pada tingkat yang lebih rendah dikeluarkan melalui ginjal. Amonia juga dapat menumpuk dari pembusukan jaringan ikan, makanan dan sampah organik lainnya yang berasal dari protein. Akumulasi amonia menyebabkan kemerahan pada kulit dan kerusakan insang yang disebabkan oleh efek pemanasan pada permukaan kulit ikan. Ikan akan kepayahan bila kandungan ammonia dalam air tinggi, ikan tidak merasa nyaman, mengisolasi diri, berbaring di bagian bawah, penjepit sirip mereka, mengeluarkan lendir berlebih, dan akan lebih mudah terjangkit infeksi parasit dan bactrerial.

Kepadatan ikan yang tinggi

Kepadatan ikan yang tinggi

Meningkatkan DO dalam Air

Meningkatkan DO dalam Air

Amonia adalah masalah besar dalam akuarium baru karena bakteri baik yang secara alami mengurai kandungan amonia dalam air belum stabil. Bahkan dalam lingkungan yang sudah stabil pun, amonia dapat terakumulasi dimusim penghujan ketika air dingin, saat ikan sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Air dengan pH dibawah 7.4 akan mengurai Amonia menjadi Amonium, dalam kondisi ini penguraian Amonia tidak membahayakan untuk ikan. Sedang bila pH 8,0 atau lebih amonia lebih mudah terurai, sehingga menjadi lebih beracun.

 

Sangat penting dalam budidaya ikan segmen pembibitan untuk menjagakestabilan pH air agar terhidar dari kerugian karena kematian masal akibat keracunan Amonia. Jika pH turun drastic, maka segera naikan pH dikisaran 7, sehingga bakteri baik pengurai amonia dapat tumbuh untuk menurunkan kadar amonia dalam air.

Thermometer air raksa lebih akurat

Thermometer air raksa lebih akurat memantau suhu air

Parameter seperti air yang hangat, pH yang tinggi atau kekurangan oksigen akan meningkatkan kadar racun ketika ammonia terakumulasi. Ini semua adalah pertimbangan penting ketika kita mencoba untuk menafsirkan tanda-tanda klinis yang bervariasi dari ikan pada tingkat amonia yang sama, tetapi terpengaruh sangat berbeda.

Hal yang wajib dilakukan untuk menjaga kadar Amonia yang normal dalam akuarium adalah

–        Lakukan penyiponan secara berkala atau apabila banyak sisa pakan atau fases didasar akuarium,

–        Jangan berlebihan memberikan pakan, pemberian pakan terbaik adalah sedikit tapi terjadwal dan sering,

–        Jaga kestabilan pH disekitar 6.5 sampai dengan 7.5

–        Bila air akuarium tercium bau, kurangi air 40% nya, tambahkan dengan air baru. Usahakan suhu dan kadar oksigen terlarut air baru dan air lama mendekati sama.

Semoga berguna.